Goodnews – Anies Baswedan merupakan tokoh pertama yang mendeklarasikan dirinya akan maju dipilgub DKI Jakarta pada Jumat, 14 Juni 2024. Namun saat ini anies baswedan mengalami ancaman serius karena Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka peluang untuk menjadi wakil dari cagub yang di usung oleh Koalisi KIM Plus.
PKS mengungkapkan bahwa mereka memberikan tenggang waktu pada anies baswedan untuk mememenuhi syarat 22 kursi DPRD guna mengikuti kontestasi pilgub dki jakarta. PKS sendiri merasa sudah memberikan dukungan full pada anies karena sudah menyediakan 18 kursi DPRD sebagai bentuk nyata dukungan awal pks pada anies baswedan.
Begini menurut pakar politik Adi Prayitno, perubahan sikap politik PKS terhadap merupakan hal yang wajar dalam dinamika politik yang dinamis. Apalagi anies dinilai menggantung pks, partai dengan 18 kursi DPD ini.
“Saya kira PKS rasional kalau harus mengevaluasi dan mengedit dukungan politiknya ke Anies Baswedan. Masalahnya, Anies ini dianggap tidak terlalu memperjuangkan keinginan PKS. PKS hanya ingin Sohibul Iman berpasangan dengan Anies. Anies tinggal yakinkan partai politik lain yang katanya memberikan dukungan ke Anies untuk bisa menduetkan antara Anies dan Sohibul Iman,” kata Adi di acara Apa Kabar Indonesia TV One pada Senin (12/8/2024).
Menurut adi syarat yang harus di penuhi oleh anies baswedan sangat sederhana yaitu menggandeng kader PKS untk mendampingi anies sebagai wakil gubernur. Jika hal tersebut tidak terpenuhi maka PKS akan mencoba keberuntungan dengan cara berkomunikasi dengan Koalisi Indinesia Maju (KIM)
“Perhari ini saya membaca bahwa PKS itu sebenarnya cinta matinya kepada Anies, cuman Anies kalau mau berlayar wajib hukumnya ada Sohibul Iman, ada kader PKS di situ. Tanpa itu, maka PKS mencoba untuk membangun komunikasi dengan yang lain,” ungkap Adi.
Berdasarkan analisa tersebut maka peluang anies baswedan untuk maju di pilgub DKI Jakarta mendatang semakin kecil, kecuali anies baswedan berhasil memperoleh dukungan dari partai seperti PDIP, Nasdem dan PKB.